Rabu, 13 Juli 2011

How to Use Twitter

Twitter sangat populer bagi kalangan penggermar jejaring sosial, bahkan sama populernya dengan Facebook, tapi tidak bagi mereka yang baru mengenal internet. Berdasarkan permintaan teman-teman juga banyak informasi non-bahasa indonesia
nih . . . gue kasih bocorannya yach . . . ! cekidot gan . . .!

Sebelum memakainya ada baiknya agan mengenal isi twitter sebagai berikut:
  1. Tweet, adalah isi micro blog agan, kalo di FB biasa dibilang status
  2. Time Line, adalah perkembangan dari following agan, kalo di FB biasa disebut beranda
  3. a. Following, adalah daftar tweeps yang agan ikutin
    b. Followers, adalah daftar tweeps yang mengikuti agan
    Berbeda dengan Facebook, seseorang dapat dengan bebas mengikuti agan dan membaca Time Line, jika agan gak mau agan bisa mengatur privasi agan sehingga follower harus agan konfirmasi.
  4. Direct Messages, adalah bentuk pesan pribadi antara agan dengan tweeps lainnya. Berbeda dengan Reply, pesan agan hanya dapat dilihat oleh tweeps yang agan maksud.
  5. Favorites, adalah daftar tweets yang agan sukai, kalo FB biasa disebut "like".
Untuk menggunakan Twitter kamu cukup mengingat beberapa hal berikut:

  1. Tweet: Adalah sebuah isi micro blog pengguna twitter
  2. Reply: Adalah bentuk balasan/respon tweet dan di tujukan kepada seorang atau lebih. Agan cukup menulis "@(nama) (komentar/respon)" sehingga tweet agan bisa sampai kepada tweeps tersebut. contoh: @JonathanSilaen apa kabar?. nantinya tweet agan akan sampai ke daftar Replies @JonathanSilaen.
  3. Retweet: Adalah pengulangan tweet seseorang biasanya pengulangan tweet yang disukai, agan dapat dengan mengklik "Retweet" tepat di bawah tweet bersangkutan,
    atau dengan menambahkan kode RT @(nama) (isi tweet). Contoh: RT @JonathanSilaen orang kalau dalam posisi tertekan seringkali justru menjadi lebih kreatif.
    Terkadang RT dibuat untuk merespon tweet yang lama agar penerima mengerti. Contoh : Setuju RT @JonathanSilaen
    orang kalau dalam posisi tertekan seringkali justru lebih kreatif.
  4. Hashtag: Adalah sebuah karakter singkat berupa sebuah topik dan diberi dengan tanda string (#) di depannya, hal ini berguna untuk memudahkan tweeps mencari topik sejenis. Contoh: #NowListen Herbie Hancock - Cantaloupe Island, maksudnya agan sendang mendengar lagu Cantaloupe Island dari Herbie Hancock.
    #NowWatching The Last Samurai, maksudnya adalah agan sedang menonton film The Last Samurai
    dan biasanya hastag dipakai juga untuk identidas dari sebuat tweeps, seperti #walhi (@WalhiNasional); #waktuSMA (@waktuSMA); #TRG (@TentangRasaGue) dan lainnya.
  5. #FF / #FollowFriday sebagai ajang promosi . . . ! setiap hari Jum'at seluruh dunia biasa memberi Hashtag bertopil Follow Friday, ini juga bisa sekaligus mempromosikan diri sendiri disamping mempromosikan tweeps yang menarik. Conto: #FF Indonesian Backpack a holic @JonathanSilaen @nonesee @ElokDyah
Terkadang agan butuh lebih dari 140 karakter untuk menulis tweet, jika agan online via Komputer/Laptop, agan bisa menulisnya melalui Twitlonger agan tinggal Sign in kemudian menulis isi tweet sepanjang mungkin, jika online via mobile/HP agan bisa sign in via TuiTwit Web Client anak bangsa, untuk Blackberry melalui Uber Twitter dan lainnya

Untuk memadukan Twitter dengan Facebook, agan bisa cari aplikasi Twitter di Facebook

Untuk membuat tampilan twitter agan lebih menarik agan dapat merubah background twitter agan dengan cara ke Setting - Design, kemudian agan bisa memilih thema yang tersedia, atau agan bisa membuat thema background agan dengan foto diri dengan memilih "Change Background Image" - browse/telusuri upload foto - pilih "don't use a background image kemudian klik Save Changes
Untuk merubah Warnanya agan bisa pilih "Change design color"

Okay . . . untuk sementara yang ini dulu ya gan! . . . buat tweeps newbie ini dah cukup lah . . .
Oh iya, jangan lupa ya gan follow punya gue di @JonathanSilaen.
Buat sekedar info tambahan: Perputaran informasi di Twitter jauh sangat cepat, dan sangat berguna, bahkan banyak informasi yang tidak terduga dan mendidik, hal itu tergantung siapa yang agan follow
so it's fun guys . . . :-)

Sabtu, 02 Juli 2011

Louis Braill (Life isn't Different From Your Mindsets!)

hmmm....kita lanjut ya cerita Braillnya...

Braill telah di permalukan, tapi ia yakin bahwa penemuannya benar. Maka ia bekerja lagi tanpa diketahui orang lain. Kali ini ia menciptakan not balok buat orang buta, namun suatu hari ia jatuh sakit, kata dokter "engkau terlalu letih, jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja", namun begitu pulih, Braill lupa dengan nasihat dokter dan bekerja lagi, sampai pada akhirnya ia menyelesaikan not balot untuk orang buta. Kemudian ia meneruskan pekerjaannya menulis cara menuliskan ilmu pasti untuk orang buta.

Sementara ia sibuk dengan ciptaan-ciptaannya, orang tuanya meninggal, hati Braill sangat sedih, tapi dia sering mengunjungi Henry dan anak isterinya untuk melupakan kesedihannya. Di rumah Henry ia dihibur oleh anak-anak temannya, sesekali dibacakan majalah dan koran. Henry juga sering menjenguknya dan menasihatinya supaya ia jangan bekerja di malam hari, Braill mendengar nasihat temannya dan hanya berhenti saat Henry datang berkunjung sekaligus membacakan dalil-dalil ilmu ukur aljabar.
Suatu hari saat Braill sedang sakit, datanglah Henry berkunjung "Braill, ada seorang gadis buta yang ingin belajar piano. Karena aku tahu teorimu telah siap aku memberitahukan kepadamu" kata Henry.
"Bawa aku sekarang kerumah gadis itu" jawab Braill dengan semangat. Namun Henry temannya melarangnya, ia menyuruh Braill untuk istirahat terlebih dahulu. Seminggu kemudian Henry dan isterinya datang menjemput Braill ke Paris menjumpai Elise Welker, gadis buta yang ingin belajar piano itu.
Setibanya di sana, ayah Elis menyamubut mereka dengan ramah dan dengan gembira berkatalah dia.
"Anakku buta, tapi ingin sekali bermain piano. Semua guru piano telah mencoba, namun tak satupun sanggup mengajarkan anakku. Kata mereka, Elise harus belajar kepada guru yang khusus mengajarkan orang buta."
"Baiklah, akan kucoba dengan teori yang kuciptakan" kata Braill sambil menunjukan buku piano yang khusus untuk orang buta.
Sejak itu, Braill mengajar gadis buta itu bermain piano, untuk sementara Braill tinggal di rumah temannya Henry. Beberapa bulang kemudian Elise dapat memainkan beberapa lagu dengan piano. Ayah Elise senang sekali melihat anaknya dapat bermain piano, begitu pun Elise, yang tadinya merasa hidup dalam kegelapan, kini mulai merasa bahagia.
Setelah Elise lancar bermain piano, Braill pun pulang ke desannya. Tuan Welker memberinya sejumlah uang atas jerih payahnya mengajar Elise. Hingga Elise merasa dapat membahagiakan dirinya.
Karena ia bekerja keras lagi untuk menyelesaikan sistem ilmu pastinya, Braill kembali sakit. Suatu hari Elise dan ayahnya beserta Henry temannya berkunjung. Sungguh sedih hati mereka melihat Braill yang sangat kurus dan lemah.
Sudah puluhan hari Braill sakit, "Kenapa bapak tidak menjaga kesehatan?" kata Elise dengan sedih hatinya. Braill berkata "Nona, aku sudah rindu mendengar permainan pianomu". Mendengar kata-kata Braill, Elise menangis, ia teringat semua jasa Braill yang membuatnya dapat bermain piano. Kemudian Ayahnya berkata "maksud kedatangan kami untuk menjemput Tuan Braill ke Paris, karena Elise akan tampil bermain piano besok malam!"
Braill bangkit dan bertanya "benarkah itu?". Hatinya bergembira mendengar kabar itu. Dengan gembira ia bertanya kepada Elise "Nona, engkau sudah dapat bermain piano dengan lancar?".
"Sudah pak, berkat didikan bapat, aku dapat bermain dan pandai bermain piano" jasab Elise. Sayang Braill sedang sakit sehingga ia tidak dapat hadir ke pertunjukan Elise.
Sementara pergi kembali ke Paris, Henry diam membisu memikirkan keadaan temannta Braill, tiba-tiba ayah Elise berkata "Braill hebat, ia punya semangat". "Beliau punya kemauan yang keras, aku beruntung pernah menjadi muridnya" sela Elise.
Begitu sampai ke Paris, isteri Henry langsung keluar dan mendapati Henry, kemudian bertanya "Mana Braill?"
"Sayang ia tidak dapat ikut, ia sakit" jawab Henry.
Keseokan harinya pada pukul 6 sore, gedung pertunjukan telah dipenuhi penonton. Banyak yang penasaran dengan Elise, seorang gadis buta yang dapat bermain piano. "Bagaimana bisa seorang yang buta dapat bermain piano? " demikian orang-orang saling bertanya.
"Karena itu aku datang kemari, bahkan aku membawa murid-muridku!" sambung seorang guru piano. Tepat jam 8 malam, Elise naik ke panggung, dengan baju hitamnya, ia nampak kontras dengan kulitnya yang putih.

"Sayang gadis itu buta, ia sangat manis" kata ibu-ibu yang menonton. Penonton berdebar-debar sementara Elise dituntun ayahnya menuju piano, suara riuh dari penonton yang banyak tiba-tiba hening dan sepi, semua mata tertuju pada gadis buta itu. Kemudian Elise mulai memainkan lagu pertama. Alunan piano itu indah dan merdu sekali, penonton terpesona dan terbelalak terpaku di tempat duduk masing-masing. Begitu selesai dimainkan gemuruh tepuk tangan penonton yang merasa heran dan bangga bahkan berseru "Hidup nona Elise . . . . . . . . . . . . . . . . "
Gadis buta itu hebat! kata penonton yang saling memandang ke kiri dan kanan. "Aku seperti bermimpi ketika bunyi piano itu bergema" kata seoran ibu yang duduk dibarisan depan. Hingga 6 lagu Elise memainkan piano, suara gemuruh tepuk tangan dan siulan terdengar disetiap lagu selesai Elise mainkan. Elise pun merasa berada di puncak bahagia.
Esok harinya ramailah surat kabar memyan dan memuji kehebatan pertunjukan Elise, rumah Elise ramai dikunjungi wartawan untuk mewawancarai gadis manis itu, banyak pula terdapat ahli musik bahkan guru tunanetra tempat Braill sekolah dulu juga datang.
Sesaat ketika para tamu duduk seorang ahli musik bertanya "bagaimana nona bisa membaca not balok?"
"Aku diajarkan meraba tuts dan not balok dengan ujung jariku!" jawab Elise.
"Siapakah yang mengajarkan hal itu kepada nona?" sejenak para tamu diam dan membisu menunggu jawaban Elise.
"Braill...Louis Braill...! dialah guruku . . . !" kata Elise, Spontan guru-guru tuna netra bertanya "Louis Braill???" karena keheranan.
Sementara wartawan mencatat keterangan Elise, para maha guru dan guru tunanetra tampak malu mendengar Elise dan ayahnya. Dan kemudian Ayah Elise menunjukan buku not balok ciptaan Braill kepada mereka. Sementara para pengunjung diam ketika ayah Elise mengusulkan untuk mengakui ciptaan Braill, Elise menunjukan permainannya, kemudian seorang ahli musik berseru "Kita mengakui ciptaan Louis Braill ini!"
"Benar!" sahut ahli musik lainnya "Kita tidak dapat menyangkal atau merahasiakannya, hal itu seudah terbukti!"
"Aku akan menuliskan panjang lebar dalam koranku." kata seorang wartawan. "Tentulah, huruf-huruf yang di cela dan dihina itu sempurna seperti huruf baloknya!". Seru seorang mahasiswa sambil mengacungkan tangan "Kita harus meneliti dan mencobanya!".
"Betul...betul.." serentak murid-murid tunanetra yang lain menyahut.
Kemudian Henry datang dan berkata "Hebat juga koran-koran hari ini!"
"Cukup hebat!, tapi besok akan lebih hebat lagi, nama Braill pasti disebut-sebut" kata Tuan Welker.
Elise berkata "Kalau tidak salah, diantara tamu tadi terdapat guru tunanetra yang pernah menghina, mencela dan memecat Pak Braill, juga maha guru dan mahasiswa yang menuduh Braill gila".
"Juga mereka jujur, pasti mereka mengembalikan nama baik Braill yang telah dicemarkan" kata Tuan Welker.
Tanya Henry kepada Tuan Welker "apa yang para ahli musik itu lakukan tadi?".
"Merekalah yang mendesak supaya tulisan Braill disiarkan secara luas, juga menuntut supaya Braill diakui sebagai penemu" jawab Tuan Welker.
Esok harinya berita menggemparkan Prancis, begitupun orang-orang di desa Coupvray dan sampailah berita itu kepada ibu Braill. Ibunya merasa lega tapi ia tidak berani memberitahukan berita bahagia itu kepada Braill karena anaknya sedang sakit parah. Sementara di Paris dan kota besar lainnya terjadi diskusi di beberapa perguruan tinggi, diantara mahaguru. Seorang mahaguru tunanetra yang belum pernah mengenal Braill sangat berusaha menganjurkan supaya huruf Braill dipakai di sekolah mereka. Selain itu, guru-guru di sekolah tunanetra mencoba sisten Braill kepada murid-murid.
Luar biasa, murid-murid dapat dengan cepat memahami huruf Braill sehingga mudah dibaca. Pemerintah pun bekerjasama dengan para ahli menyelidikinya, dan ahli-ahli itupun mendapatkan hasil yang sama dengan guru-guru di sekolah tunanetra.
Guru-guru tunanetra merasa menyesal telah menghina louis secara membabi buta. Seorang guru muda yang menggantikan Braill berkata "Penemuan seseorang harusnya dicoba dulu, jika cepat menjatuhkan vonis kepada penemu itu pasti kita akan mendapat malu seperti sekarang ini".
Kemudian Elise dan ayahnya beserta Henry pergi mengunjungi Braill di desanya beserta eman orang utusan pemerintah. Saat itu penyakit Braill sudah parah benar, Pemerintah memberikan tanda penghargaan kepada Louis Braill atas penemuan huruf-hurufnya.
Beberapa hari kemudian Louis Braill meninggal dan dikuburkan oleh orang orang yang sayang dan dekat kepadanya.
Louis Braill telah lama pergi, tapi buah tangannya masih tinggal untuk dipakai oleh orang-orang buta dan nama Louis Braill tetap diingat terutama oleh para tunanetra.